Firman
Allah s.w.t (maksudnya) :
“Sesungguhnya
mereka itu tiada lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyrik) kerana itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepadaKu saja, jika kamu benar-benar orang yang
beriman” (QS. Ali Imran, 175).
Firman
Allah s.w.t (maksudnya) :
“Sesungguhnya
yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan solat, membayar zakat, dan tidak
takut (kepada siapapun) selain kepada Allah (saja), maka mereka itulah yang
diharapkan agar termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”
(QS. At Taubah, 18).
Firman
Allah s.w.t (maksudnya) :
“Dan
diantara manusia ada yang berkata: kami beriman kepada Allah, tetapi apabila dia
mendapat cubaan yang menyakitkan kerana (imannya kepada) Allah, dia menganggap
fitnah manusia itu sebagai azab Allah, dan sesungguhnya jika datang pertolongan
dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami bersamamu"
bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?” (QS. Al
ankabut, 10).
Diriwayatkan
dalam hadis marfu' dari Abu Said r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya
termasuk lemahnya keyakinan adalah jika kamu mencari redha manusia dengan
mendapat kemurkaan Allah, dan memuji mereka atas rezeki yang Allah berikan
melalui perantaraannya, dan mencela mereka atas dasar sesuatu yang belum
diberikan Allah kepadamu melalui mereka, ingatlah sesungguhnya rezeki Allah
tidak dapat didatangkan dengan tamaknya orang yang tamak, dan tidak pula dapat
digagalkan oleh kebencian orang yang membenci".
Diriwayatkan
dari Aisyah, ra. Bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barang
siapa yang mencari redha Allah sekalipun dengan risiko mendatangkan kemarahan
manusia, maka Allah akan meredhainya, dan akan menjadikan manusia redha
kepadanya, dan barang siapa yang mencari redha manusia dengan melakukan apa
yang menimbulkan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya, dan akan
menjadikan manusia murka pula kepadanya" (Hadith Riwayat Ibnu Hibban dalam
kitab sahihnya).
Kandungan
bab ini:
1-Penjelasan
tentang ayat dalam surah Ali Imran[76].
2-Penjelasan
tentang ayat dalam surah At Taubah[77].
3-Penjelasan
tentang ayat dalam surah Al 'Ankabut[78].
4-Keyakinan
itu boleh menguatkan dan boleh melemahkan.
5-Tanda-tanda
lemahnya keyakinan antaranya ialah tiga perkara yang disebutkan dalam hadis Abu
Said r.a. diatas.
6-Memurnikan
rasa takut hanya kepada Allah adalah termasuk kewajipan.
7-Adanya
pahala bagi orang yang melakukannya.
8-Adanya
ancaman bagi orang yang meninggalkannya.
_____________________________________
Catatan
Kaki:
[76]
Ayat ini menunjukkan bahawa khauf (takut] termasuk ibadah yang harus ditujukan
kepada Allah semata-mata, dan di antara tanda kesempurnaan iman ialah tidak
merasa takut kepada siapapun selain Allah saja.
[77]
Ayat ini menunjukkan bahawa memurnikan rasa takut kepada Allah adalah wajib,
sebagaimana solat, zakat dan kewajiban lainnya.
[78]
Ayat ini menunjukkan bahawa merasa takut akan diperlakuan dengan keburukan dan
menyakitkan dari manusia kerana iman kepada Allah adalah termasuk takut kepada
selain Allah ; dan menunjukkan kewajiban bersabar dalam berpegang teguh kepada
jalan Allah.
No comments:
Post a Comment